Kepemimpinan Yang kontroversial


Kepemimpinan Yang Kontroversial

Dalam jangka  Waktu yang diberikan untuk memimpin banyak sekali sesuatu yang dirasa tidak benar menurut rakyat dan benar menurut golongan tertentu,  hal ini banyak mengundang kontroversi dalam banyak kalangan, tentu saja apa yang dulu disampaikan dalam orasi – orasi politik seseorang pemimpin itu tidak ada yang begitu nyata sehingga oleh masyarakat dianggap suatu penipuan publik. Benar tidaknya suatu pernyataan itu memang banyak sangkalan – sangkalan bahkan dengan jelas ada yang mengklaim dalam 5 tahun ini telah terjadi kemajuan dalam semua bidang yang disebabkan bersihnya pemerintahan dan kerja pemerintah, iklan – iklan telah memperlihatkan dengan jelas kinerja suatu golongan politik tertentu yang menurut mereka dapat mendongkrak kepopulerannya.
            Mungkin kita tidak pernah lupa apa yang terjadi ketika apa yang disebut jaman orde baru banyak sekali meninggalkan sisa – sisa tragis dan memilukan, banyak orang pandai yang diculik karena dinggap berbahaya  yang dapat menurunkan popularitas seseorang dan tak jarang dapat membongkar apa yang diartikan sebagai publik relation miss, kenerja pemerintahan yang didramalisir seolah – olah semua baik – baik saja padahal kalau kita mau berkaca sebentar saja kita akan tahu bahwa sudah terlalu banyak luka dinegeri kita ini, dan luka itu semakin lama semakin menyayat sendi – sendi bangsa ini. Kita juga mengenal yang namanya orde lama dengan segala keunikannya dan keanehannya, kegigihan pemimpin waktu itu untuk membawa bangsa besar ini sangat terlihat sekali, kekuatan pertahanan meliputi segala unsur diinternasionalkan sehingga banyak dari negara tetangga yang merasa bahwa negeri kita seolah adalah dream state yang memberi banyak harapan kepada anak cucu kita, kebodohan yang mereka tanamkan mengakar hingga generasi yang tumbuh adalah penakut , nervous condition pikiran mereka penuh trauma tak tahu apa yang harus dilakukan, bangsa yang begitu besar seharusnya menjadi bangsa yang kerdil dan penakut bukan salah siapa yang harus disalahkan tetapi bersama gotong royong untuk membangun bangsa besar ini, kontroversial bangsa ini sampai sekarang masih menjadi momok yang tak terpecahkan sepanjang masa. Hebat sekali menutup luka – luka dengan kekuasaan menjadikan manusia otoriter seakan tak ada yang berani ucapan mereka adalah benar tidak ada cacat, aneh dari beberapa pemimpin  yang lahir tak ada satupun yang benar mengangkat keadilan, masyarakat proletar yang seharusnya mendapat keadilan yang tinggi ternyata sebaliknya mereka terkapar tak berdaya oleh aturan dan undang – undang yang membuat kaum pojok itu tergelincir dalam jurang kemiskinan bukan mereka yang menjadikan miskin tetapi mari kita lihat kebijakan yang dibuat pemerintah yang akhirnya semua itu tidak ada artinya untuk kaum pojok.
            Dari jaman belanda kita sudah dibuat terpecah – pecah dimana strata sosial dibuat herarki hal ini dilakukan belanda karena ketakutan kaum belanda pada kaum akar agar menempatkan meereka pada titik bawah selalu dan menjadika kaum bule – bule itu tetap diatas, mereka adalah raja bagi kaum akar, seenaknya saja memerintah tak jarang kadang perintah itu dilakukan dengan tidak manusiawi, pukulan, sentakan, penganiayaan yang mereka berikan kepada yang menurut mereka kaum bawah ini sangat keji sekali tidak heran dalam dokumenter film sejarah kita sering lihat apa yang dilakukan penjajah dinusantara dengan segala kesombongannya menjadikan negeri yang subur ini jadi tandus akal pikiran manusianya. Penderitan rakyat kita ini tak berhenti setelah penjajah meninggalkan tanah air ini tapi justru malah panjang dan semakin panjang, orang – orang yang dianggap dapat mengangkat kemakmuran dan keadilan teranyta hanya celoteh belaka sampai kebosanan timbul dihati dan mungkin tidak heran bila hal itu menjadikan amarah yang dapat muntah sewaktu – waktu. Jaman yang ditunggu kaum bawah akhirnya tiba, reformasi seolah menjamin pemindahan kekuasaan yang terjadi dapat mengangkat derajat , dengan gegap gempita dan penuh tanda tanya sambutan itu datang dari kaum bawah yang banyak berharap pemindahan kekuasaan yang menjadikan mereka lebih baik. Dari pemimpin yang dinggap tidak mampu mengangkat bangsa ini terus diganti tapi rakya semakin cemas ternyata apa yang dinamaka jaman reformasi itu hanya nama bukan apa yang diharapka itu jauh dari pikiran, kemungkinan – kemungkinan timbul rasa tidak percaya semakin tinggi rasa nasionalisme semakin hilang yang ada hanya kepentingan golongan yang dianggap lebih penting dari kepentingan negeri, lengkap sudah penderitaan bangsa ini karena ulah para peminpin yang tidak pernah berkaca pada bumi pertiwi tempat mereka dilahirkan ibu – ibu mereka, menangis sedih bunda pertiwi melihat tingkah laku pemimpin yang tidak peduli terhadap kaumnya, sadarkah apa yang dilakukan adalah harkat orang banyak yang mereka pikul. Tanggung jawab penuh terhadap kehidupan manusia menjadi tanggungan pemimpin yang memimpin bangsa ini.

By : Edik Susanto